Pendidikan Melalui Menjadi Contoh

Malam ini setelah melihat banyak hal yang dikerjakan oleh teman-teman seperjuangan untuk pendidikan di indonesia tercinta, begitu senangnya saya.
Saya berdoa mereka akan berhasil dengan segala niat dan program yang dibuat..

Pendidikan memang bukan pekerjaan satu profesi saja. Bukan tugas guru semata. Bukan bagian orang pendidikan saja. Sebaliknya, pendikan bangsa  merupakan kerja keras semua masyarakat luas. Masyarakat apa? Masyarakat yang berprofesi diluar pendidikan. Dokter, bidan, pengusaha, karyawan, wiraswasta, artis,  fotograger... semua profesi.

Pendidikan bukan mengenai transfer ilmu. Tetapi mengenai bertemu jati dari, mencari kekuatan diri, mengembangkan potensi diri, sehingga menjadi solusi negeri.

Pendidikan merupakan perjalanan tongkat estafet. Yang dimulai dari dalam rumah kepada sekolah, dan berakhir pada masyarakat.
Jadi agar pendidikan bangsa ini berhasil... rumah, sekolah, dan masyarakat tidak dapat saling menyalahkan. Semuanya perlu merangkul dan bekerjasama.

Pendidikan sesuatu yang diberikan. Pendidikan tidak bisa di komersilkan. Sayang sekali, bila ada segelintir pihak yang berdiri atas nama pendidikan, tapi menyalahgunakan esensi dari pendidikan.

Pendidikan tidak selamanya mahal. Itu bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Bila seseorang perlu membayar mahal untuk suatu pendidikan, itu serta merta uang pengganti sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pendidikan.

Pendidikan juga tidak berarti bebas dari bayaran. Melainkan ada harga yang dibayar. Tidak hanya materi, tetapi tekad, komitmen dan kerja keras untuk tujuan pendidikan berhasil.

Pendidikan tidak akan berhenti.
Selama generasi berganti, pendidikan akan selalu dinanti.

Saya.. atas nama guru, ujung tombak dari pendidikan. Mengajak masyarakat ikut serta dalam pendidikan. Tidak untuk mengajar di kelas bersama kami. Melainkan dengan cara mencontohkan yang benar.

Menjadi dokter yang benar, penguasaha yang benar, pedagang yang benar, pemimpin yang benar, pengacara yang benar, ayah dan ibu yang benar, kakak dan adik yang benar, suami dan  istri yang benar, dan masih banyak peran lainnya... yang perlu kita lakukan dengan benar..

Terimaksih dengn mengambil bagian ini. Setidaknya, siswa saya tidak akan merasa bingung ketika diajarkan yang benar tetapi contoh yang ditemukan berbeda. Hal ini juga menjadi pisau bermata dua bagi saya sebagai guru. Untuk selalu mawas diri, mengevaluasi apakah saya sudah melakukan dengan benar?
Hal ini perlu, karena setiap yang kita lakukan..menjadi contoh bagi generasi selanjutnya. Itulah pendidikan yang sebenarnya.

Sekali lagi, mariii... kita menjadi contoh yang benar di masyarakat, apapun peran kita, untuk generasi kita.

-Grace N-

Jumat, 18 Juni 2016 , 00:27 WIB
(Ditulis bersama suara rintik hujan dari atap.. *eaaa)

Komentar

Postingan Populer