Kenapa saya jadi dosen PGSD?

Kenapa saya jadi dosen PGSD? Saya bisa bilang, saya punya mimpi yang lebih besar. 

Saya gak bilang waktu jadi guru mimpi saya kecil, tapi saya menemukan ada sesuatu yang lebih efektif yang dapat saya lakukan untuk mimpi itu :)

Bisa dibilang saya suka sekali dengan dunia pendidikan dasar, lebih tepatnya dunia pendidikan. Saya suka saat saya membantu murid saya menemukan kekuatan mereka dan membantu mereka menemukan jalan bagaimana mengembangkan kekuatan itu. Saya suka momen dikelas ketika melihat seorang anak berubah, dari malu menjadi berani berpendapat, dari egois menjadi suka membantu teman, dari takut menjadi percaya diri, momen ketika mereka saling menghormati dan menghargai kelebihan masing-masing, bahkan ketika mereka menguatkan temannya yang belum berhasil mencapai sesuatu. Saya suka semua momen itu. Buat saya, itu gunanya pendidikan. Membantu setiap orang menemukan potensi mereka sesungguhnya, menjadi diri mereka sebenarnya, lalu berguna bagi komunitas atau lingkungannya. 

Momen menjadi guru sangat spesial buat saya, tidak akan tergantikan. Dengan keyakinan saya bahwa guru harus membantu pendidikan dalam menemukan potensi dan memaksimalkan potensi setiap orang, saya percaya bahwa pekerjaan guru ini suatu kehormatan bagi saya. Kenapa tidak? Saya diberikan hak (dari jam 7.00-13.00) untuk bersama murid berproses melakukannya. Dimana proses itu tergantung dari saya yang mendesainnya. Luar biasa bukan!! Karena hal ini, saya selalu menyiapkan dan melakukan yang terbaik, yang saya bisa. Dan saya bahagia, ketika melihat kebelakang jejak yang saya sudah tinggalkan ke murid saya, walau saya tahu proses bagi mereka masih panjang (sayapun masih berproses) tapi setidaknya saya melakukan bagian saya dengan yang terbaik dari saya, tanpa saya harus menyesal. 

Lalu dimana salahnya? mengapa saya berpindah dari guru menjadi dosen PGSD?  

Bukan mengenai salah atau tidak, saya menemukan kerinduan saya dalam membuat setiap anak menemukan potensi mereka, membuat saya tidak puas dengan yang saya sudah lakukan. Setiap tahun saya hanya bisa menyentuh 30-40 murid dikelas. Tetapi, bila saya menyentuh kehidupan gurunya, atau ketika saya bisa memultiplikasikan diri saya, setidaknya hasil atau pengaruh yang didapat akan lebih dari itu. 

Motivasi saya menjadi dosen PGSD hanya satu, yaitu memultiplikasi diri saya. Membagikan visi, mimpi, passion, hati, dan kerinduan yang saya punya di gunung pendidikan ini kepada calon-calon guru atau generasi guru selanjutnya. 

Saya percaya, akan ada generasi guru yang mengerti untuk apa mereka menjadi guru. Bukan sekedar untuk mendapatkan uang, promosi, atau jabatan dari profesi ini. Tapi lebih dari itu, mereka tau, bahwa guru adalah pilihan mereka untuk bertanggung jawab dalam menyentuh kehidupan setiap murid. 

Selamat Hari Guru International !!!

Grace Neolaka

Komentar

Postingan Populer